Kamis, 04 Oktober 2012

Fungsi Routing dalam Layer Network



Protocol-2 layer Network adalah proses software yang melakukan fungsi routing antar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol layer Network sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain. Suatu protocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan berbagi informasi routing antar-jaringan, dan membuat keputusan-2 tentang jalur mana yang akan dipakai. Protocol-2 routing meliputi yang berikut:
1. Routing Information protocols (RIP)
2. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)
3. Open shortest path first (OSPF)
4. Netware link service protocol (NLSP)
Protocol yang bisa diarahkan (routed protocol)
Suatu routed protocol adalah suatu protocol upper-layer yang dapat dilewatkan antar-jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi address layer Network. Protocol-2 yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol-2 yang meliputi: IP; IPX; AppleTalk; dan juga DECNet.
Protocol yang Tidak dapat dilewatkan (Non-routable protocols)
Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan, yang merupakan protocol-2 yang tidak bisa dilewatkan yang mana:
1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address-2 logical.
2. Menggunakan Static – route-2 yang sudah didefinisikan yang tidak bisa diubah.
Sebagai contoh:
1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)
2. NetBEUI (NetBIOS Extended user interface
3. LAT (Local Area Transport)

Rabu, 03 Oktober 2012

Sistem Terdistribusi

Latar Belakang Sistem Terdistribusi

Awal tahun 1980, dua perkembangan teknologi merubah segala sesuatu dibidang komputer. Pertama, sejak ditemukan dan dikembangkannya mikroprosessor yang berkinerja tinggi. Diawali dengan sistem arsitektur 8-bit, 16-bit, 32 bahkan 64-bit saat ini. 

Kedua ditemukan dan dikembangkannya teknologi jaringan komputer. Jaringan Komputer Lokal (LAN) mampu menghubungkan beberapa komputer dalam satu gedung dengan gedung lainnya, sehingga informasi daot dikirimkan dalam waktun yang cepat. Wide Area Network (WAN) dapat menghubungkan beberapa LAN dalam wilayah yang lebih luas sehingga bisa menangani penyampaian informasi lebih cepat untuk area yang lebih luas. 

Dengan teknologi ini tidak hanya mungkin, tetapi mudah menggabungkan beberapa komputer dalam jumlah yang besar yang terhubung satu sama lain. Hal tersebut kita sebagai jaringan komputer atau sistem tesebar. Ini merupakan  kebalikan dari sistem terpusat (single prosessor System).

Definisi Sistem Tersebar

Sistem tersebar adalah kumpulan komputer otonom yang dihubungkan oleh jaringan dengan software yang dirancang untuk menghasilkan fasilitas komputasi terintegrasi sehingga tampak oleh user sebagai satu sistem komputer.

Infrastruktur sistem tersebar adalah 
a. Jaringan Komputer (LAN, MAN, WAN, Internet)
b. Beragam perangkat keras dan perangkat lunak, serta user yang saling terkait dalam sistem jaringan yang membentuknya.

Manfaat Sistem Tersebar 

Manfaat diterapkannya sistem tersebar adalah :
a. Data Sharing : mangijinkan pengguna untuk bisa mengakses data yang sama.
b. Device Sharing : mengijinkan pengguna untuk bisa mengakses perangkat keras yang sama 
c. Communication : memungkinkan pengguna bisa melakukan komunikasi jauh lebih mudah
d. Flexibility : membagi beban kerja pada perangkat yang tersedia dengan cara yang efektif, dapat menambah komponen secara individu tanpa harus menduplikasi System, fasilitas local dapat disesuaikan dengan kebutuhan local, memungkinkan pertumbuhan System secara terus menerus, susunan System bisa disesuaikan dengan susunan pola organisasi perusahaan, memungkinkan beberapa bagian atau local mengadakan percobaan konsep baru dan fasilitas baru untuk mengurangi resiko kegagalan System secara keseluruhan. 
e. Multiuser Computing :  menerapkan banyak user yang dapat login pada saat yang bersamaan untuk mengakses sistem. 


Kerugian Sistem Tersebar

Beberapa kekurangan sistem tersebar disamping kelebihan yang ada, antara lain 
a. Complexity : secara umum dapat diketahui dari jumlah perangkat keras yang terhubung sistem terditribusi jauh lebih komplek dibandingkan dengan sistem terpusat, baik secara rancangan, implementasi dan maintenance
b. Security : asumsi terhadap sistem yang terhubung jaringan artinya telah masuk ke jaringan publik ini artinya setiap orang yang diperbolehkan untuk bisa  mengakses data pada jaringan publik. asumsi ini bisa menjadi lubang untuk keamanan terhadap pengaksesan data secara tidak sah.
c. Manageability : membutuhkan banyak usaha untuk mengorganisasi sistem.
d. Unpredictability : sulit diprediksi terhadap ketidakstabilan sistem tergantung dari sistem organisasi dan banyaknya akses terhadap jaringan.   

Kamis, 20 September 2012




Yeii... Setelah menanti sekian tahun akhirnya dapet akreditasi :D . Dan alhamdulillah nilai B langsung didapet berkat kerjasama bapak dosen *ibu dosennya ga disebutin coz ga pnya :D* dan beberapa mahasiswa yang ngebantuin ngurus administrasinya. Bangga dengan nilai akreditasi yang keluar, sekarang saatnya pembuktian :D
Ganbatte